Abu-Abu Itu Milik Sabtu.


Untuk beberapa bulan yang sudah berlalu,
I have enough. I do enough.

10 Januari 2015,
Sudah sepuluh hari berlalu sejak kalender berganti, orang-orang bijak menyambutnya dengan menciptakan resolusi-resolusi baru sebagai upaya perbaikan diri. Sudah sepuluh hari berjalan di bulan Januari, nampaknya ia masih setia menyimpan banyak kejutan-kejutan manis. Bak menunggu kejutan dari orang-orang terdekat saat pergantian usia, saya tidak sabar menanti apa yang akan terjadi.


Begitu juga dengan Sabtu siang ini. Saya lagi iseng. Sang penguasa siang lagi jahat, terik banget. Angin juga lagi gak bersahabat dari kemaren, kelewat nggebes. Oke terlalu klasik. Saya memang lagi mager alias males gerak. Kasur dan smartphone ini terlalu posesif. Bikin males keluar kamar. Apalagi ada wifi yang dipasang deket pintu kamar saya. Bikin sinyal wifi dari kamar kenceng banget. Akhirnya saya buka laptop juga. Niatnya mau ngecek email doang, tapi berujung pada buka semua media sosial, dari mulai blog, facebook dan twitter.

Timeline twitter ramai sekali siang itu, beberapa teman kuliah berkicau tentang rencana liburan mereka, beberapa sedang heboh karna teman kami, yang sering kusebut "Nicholas Saputra", baru saja memutuskan untuk memotong rambutnya yang dari jaman maba sudah cetar membahana badai, beberapa sedang nge-tweet galau sebagai ekspresi perasaan mereka. Dan sepertinya saya masuk ke dalam kategori yang terakhir HAHA.

Sudah mengetik tweet, tinggal menekan tombol send, saya mengurungkan niat. Rasa-rasanya kurang kece kalau galau di twitter. Jadilah saya membuka tab baru dan memilih untuk menulisnya di blog ((apa bedanya)).

Manusia hanya bisa berencana. Ya, betapa manusia hanya bisa berencana. Kalo kata anak-anak gaul instagram "da aku mah apa atuh", semua rencana kita akan sia-sia ketika Tuhan sudah berkata lain.

"I'm not even going to get mad anymore, I just have to learn to expect the lowest form people, even the ones I thought the highest of"

Untuk beberapa bulan yang sudah berlalu,
I have enough. I do enough.