Costumer oriented. Menurutku, itulah kata-kata yang tepat buat gambarin kondisi perusahaan-perusahaan zaman sekarang. Apalagi buat start up company, yang mostly ngandalin loyalitas dari costumer sehingga aplikasi mereka banyak di-download dan dipake oleh orang-orang. Ada banyak cara yang ditawarin, dari mulai ngasih potongan harga tiket pesawat, diskon kamar atau hotel, gratis ongkir, dsb. Semua sah-sah aja (asal gak lebay kaya iklan Meikarta). Rata-rata mereka bakal investasi gede-gedean buat branding produk mereka, dengan harapan costumer bakal loyal.
Aku punya pengalaman baru nih soal usaha salah satu start up company buat research sehingga mereka bisa tau apa sih sebenernya yang bener-bener dipengenin sama costumer mereka.
Tahun 2016-2017 emang jadi tahun dimana aku sering travelling. Bukan travelling buat seneng-seneng, tapi travelling karna terpaksa, life as job seeker forced me to attend many tests and interviews, which is kebanyakan tes dan interview-nya di Jakarta. Selama ini aku termasuk loyal dengan dua brand, satu brand buat pesen tiket pesawat dan satunya lagi buat pesen akomodasi (penginapan). Karna itulah someone approach me via email. Mereka adalah researcher independent yang lagi bantuin client (brand yang sering aku pake) buat rebranding produk mereka. Email-nya berisi link survey, and evidently soalnya banyak banget bok, aku sempet ngerjain ¼ jalan trus males ngelanjutin karna sadar finish masih jauh. Data survey yang kuisi ternyata udah ke-record ke mereka, mereka sempet ngirim reminder beberapa kali via email tapi nggak ku peduli-in hahaha.
Sampe pada akhirnya mereka approach via telfon, memperkenalkan diri dan ngomong kalo telfon ini adalah bagian dari “seleksi” mereka buat nemuin responden yang sesuai sama tujuan penelitian mereka. Karena lagi gabut dan gak banyak kerjaan di kantor, akhirnya ku tanggepin-lah telfon mereka dengan baik (gak kaya waktu mbak-mbak nelfon nawarin kartu kredit).
Dua hari kemudian mereka nelfon buat kesekian kalinya (setelah beberapa telfon-nya nggak keangkat gara-gara lagi rapat). Mereka ngomong karo aku chosen dari beberapa kandidat responden yang udah mereka approach. Mereka undang aku buat FGD (focus group discussion) di salah satu (kind of) co-working space di daerah Kuningan. Ku tanya lah “Benefit-nya buat saya apa kalo saya dateng?” dan mereka jawab, “Kami siapkan voucher pesawat senilai Rp. 500.000,-. Wah menarik.
Saya pun datang di tempat yang telah ditentukan. Baru tau ada tempat khusus FGD di Jakarta, bener-bener cozy dan nyaman buat diskusi. FGD berjalan dengan hangat dan menyenangkan, mereka bener-bener try to understand apasih sebenernya yang dipengenin oleh costumer sehingga mereka bisa nentuin gimana arah pengembangan produk mereka kedepannya. Merekapun membagi FGD menjadi beberapa sesi dengan responden yang berbeda umur dan latar belakang. I write this because I’m amazed that marketing can goes this far. Aku yakin biaya yang dikeluarin mereka buat bikin research kaya gini nggak murah, and they willing to afford it so they know what their costumer wants from their products. Good job.