I don't call myself as a travel junkie, since I have so many boundaries, like yeah, you know, money and time. But yes, it's true. I do love travelling. It always yes for travelling as long as it possible.
Kadang saya sering bertanya sendiri dalam hati, apasih yang dicari dari perjalanan-perjalanan ini?
Karena seringnya setiap perjalanan saya selalu dimulai dengan susah payah. Ibarat kata, belum mulai tapi udah capek duluan. Nyiapin perlengkapan (yang udah kececer di rumah Surabaya dan gatau dimana tepatnya), pulang “teng-go” dari kantor dan dilanjut macet-macetan di Jumat sore dari Tangerang menuju meeting point (yang biasanya di Jakarta), tired and sleepless, curi-curi tidur selama perjalanan, harus pipis di alam, or the worst, toilet yang kotor dan pesing. Kedinginan, masuk angin dan berujung pada muntah-muntah di gunung. Balik Tangerang Senin dini hari dan harus clock in sebelum 7.30 pagi, ditambah dengan after effect-nya badan capek dan kaki kaku selama 3 hari kedepan.