BUMN Goes To School


Hari Pahlawan memang menyimpan arti sendiri bagi Kota Surabaya. Berbagai event disiapkan untuk memperingati hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November setiap tahunnya. Dari mulai pas jadi mahasiswa baru, ikutan renungan 10 November di taman makam pahlawan dilanjut orasi di Tugu Pahlawan sampe jam tiga pagi. Ditambah lagi hari pahlawan bertepatan dengan dies natalis (mantan) kampus. Jadilah setiap tahun di hari pahlawan selalu membawa arti tersendiri.

Sehari di Pulau Ayer, Kepulauan Seribu

Cottage Terapung Pulau Ayer

Pantaaaai! Kayanya udah lama banget nggak main-main ke pantai karena beberapa bulan belakangan ini kebanyakan main ke gunung untuk mencari jati diri (yang sampe sekarang belum ketemu-ketemu juga). Alhasil ajakan seorang temen kantor buat main ke Pulau Ayer, Kepulauan Seribu tanggal 29 September 2018 kemarin susah banget ditolak. Kami maen ke Pulau Ayer dalam rangka survey venue untuk acara employee gathering kantor yang rencananya akan diadakan bulan November 2018 (update: gak jadi kesini lol).

Ngopi Bareng Pak Jokowi di Warkop Aming

Kopi Susu Aming Coffee

Salah satu hal unik yang aku temukan di kota Pontianak selain banyaknya wihara adalah banyak banget warung kopi. Di setiap jalan pasti ada dua atau tiga warung kopi dan tidak peduli betapa dekatnya jarak antar satu warung kopi dengan warung kopi lainnya, tidak ada diantara mereka yang terlihat sepi. Pagi, siang, sore, atau malam, warung-warung kopi itu tetap dipadati pengunjung. Dari ngobrol dengan driver Grab, aku jadi tau bahwa diantara banyaknya warung kopi di Pontianak, Warkop Aming adalah salah satu warung kopi terbaik dan paling direkomendasikan. Maka tidak akan kusia-siakan waktuku yang cuma tiga harian di Pontianak buat nyobain ngopi di Warkop Aming.

Pontianak, Kapuas, dan Tugu Kathulistiwa

Kapuas, Pontianak

Perjalanan dinas mungkin menjadi hal yang menyenangkan bagi sebagian besar orang. Pergi ke tempat baru, dibayarin perusahaan pula. Itulah yang kemarin kurasakan saat tau namaku di-plot untuk perjalanan dinas ke Pontianak, Kalimantan Barat di pertengahan September tahun ini. Pertama kalinya menginjakkan kaki ke tanah Borneo, setelah sebelumnya diberi kesempatan mengunjungi tanah Sumatera oleh perusahaan yang sama yeay!

Perjalanan dinas ke Pontianak di jadwalkan pada 17-19 September 2018. Dengan durasi hanya tiga hari, ditambah ini bukan liburan, maka dari awal sudah kuniati perjalanan ini untuk fokus dengan tugas kantor pada kebiasaan masyarakat disana. Karena hampir bisa dipastikan nggak mungkin bisa jalan-jalan jauh macam ke Kuching. Padahal udah deket banget hiks. Ada pilihan bus atau pesawat dengan rate 500 ribu rupiah dari PNK-KCH.

Menikmati Sumbing dan Sindoro dari Prau, 2.565 mdpl

Sumbing dan Sindoro dari Prau
Sumbing dan Sindoro dari Prau

Dua minggu setelah mendaki Gunung Papandayan, notification di WhatsApp group kembali ramai dengan rencana pendakian Gunung Prau yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Ajakan itu langsung diiyakan karena emang udah lama pengen ke Prau, dan tiga tahun lalu pas ke Dieng nggak sempet kesana. Rencana awal buat berangkat naik kereta/bis ujung-ujungnya gagal karena jadwalnya nggak cocok sama jadwal kita para budak korporat ini. Akhirnya kami memilih buat sewa mobil, sepaket sama supirnya, buat transportasi dari Jakarta ke base camp pendakian Gunung Prau.

Pendakian Gunung Papandayan: Tegal Alun


Edelweiss Edelweiss
Every morning you greet me
Small and white
Clean and bright
You look happy to meet me

Tegal Alun adalah sebuah padang seluas 32 hektar yang dipenuhi oleh hamparan bunga Edelweiss. Indonesia patut berbangga karena Tegal Alun adalah padang Edelweiss terbesar dan terluas di Asia Tenggara. Seperti yang kita ketahui, bunga abadi ini tidak dapat tumbuh di sembarang tempat. Edelweiss hanya dapat tumbuh di tempat yang tinggi dan sejuk. Meskipun demikian, tetap saja tidak berarti bahwa di semua puncak gunung ada Edelweiss.

Pendakian Gunung Papandayan: Hutan Mati


Hutan Mati, salah satu kawasan paling eksotis yang ada di Gunung Papandayan, adalah sebuah padang luas yang menampilkan pohon-pohon kering yang terbentuk akibat letusan Gunung Papandayan pada tanggal 11-12 Agustus 1972 silam. Letusan ini sangat dahsyat, mengubur empat puluh desa dan ribuan penduduk ke dalam danau vulkanik Gunung Papandayan. Meskipun menyimpan cerita yang mengerikan, kini Hutan Mati justru menjadi daya tarik bagi pendaki Gunung Papandayan. Batang-batang pohon yang hitam dan mengering, ketika berpadu dengan tanah kapur putih justru menghasilkan pemandangan yang menawan.

Pendakian Gunung Papandayan 2018


Gunung Papandayan yang terletak di daerah Garut, Jawa Barat, dikenal sebagai gunung yang cukup "ramah" untuk pendaki pemula. Dengan jarak treking yang tidak terlalu jauh, medan yang landai, serta menawarkan pemandangan Hutan Mati dan Tegal Alun yang tidak dimiliki oleh gunung lainnya.

Tanggal 17 Agustus 2018 kemarin, saya dan tiga orang teman yang lain berkesempatan untuk hiking di Gunung Papandayan. Dengan alasan teman saya yang mengajak ini akan menikah tahun depan, pada akhirnya memaksa kami untuk menuruti keinginannya mendaki gunung satu ini. Boong ding, emang dasaran anaknya suka main dan nggak bakal sia-siain kesempatan kalo ada yang ngajak hiking hehe.

Getting My Braces On!

Been a month dealing with braces and all the consequences that come within. Dari mulai gak bisa makan, sariawan banyak banget, makan bubur tiap hari sampe bosen, gak bisa ketawa karna kalo ketawa pipinya nyantol ke kawat, dan masih banyak lagi lainnya. Kalo emang gak butuh-butuh banget pake behel mending dipikirin lagi deh karena pake behel ternyata semenyiksa itu.

Fyi alasan aku pakai behel adalah karena gigi atas dan gigi bawahku jumlahnya nggak sama, ditambah gigiku cenderung gede-gede tapi mulutku space-nya segitu-segitu aja jadinya dempet-dempetan deh mereka. Nah, there you go apa-apa aja yang kulakuin dalam proses pakai behel, sapa tau ada yang lagi atau pengen pakai behel juga yato.

Nonton Konser Sheila On 7!


Finally, one of my bucket list checked. Nonton konsernya Sheila On 7!
Sebenernya udah nge-fans sama Om Duta dkk dari jaman SMP, tapi nggak pernah kesampean nonton konsernya live. Dari jaman seneng-senengnya nonton konser pas masih kuliah di Surabaya, selalu adaaaaa aja halangan pas mau nonton Sheila On 7, dari mulai tiba-tiba ada praktikum dadakan sampe ada tugas yang deadline-nya mepet. Finally weekend kemaren kesampean nonton mereka live! Yeay soo happy!

Gratitude

Puncak Ciremai, Oktober 2017
Ada banyak cara Allah ngingetin hambanya yang secara nggak sadar, kadang suka keblinger.

Contohnya minggu kemarin saat aku diminta Manager untuk menghadiri undangan workshop salah satu vendor di bilangan Kuningan, Jakarta. Saat workshop, tidak sengaja aku duduk di satu meja yang sama dengan seorang Ibu dari salah satu BUMN lain.

Long short story, saat istirahat makan siang, beliau bercerita bahwa dulu ia bercita-cita untuk menjadi salah satu anggota TNI wanita. Untuk mewujudkan cita-citanya itu, beliau berlatih fisik mati-matian. Dari mulai olah raga tenis, basket, lari, dsb.

Get Well Really Soon, Ayah


Salah satu hal yang aku khawatirkan saat memutuskan merantau adalah ketika something happen with my family and I'm not there for them. And now I know how it feels.

Long short story, beberapa waktu belakangan ini Ayah sakit.
Bermula saat aku pulang ke rumah saat libur hari raya Idul Fitri kemarin, Ayah demam. Karena demamnya tak kunjung turun akhirnya dibawa ke rumah sakit dan dokter mendiagnosa bahwa Ayah terkena infeksi kandung kemih. Saat itu masih bulan Ramadhan. Ayah nggak mau nggak puasa sehingga minum obatnya kurang teratur dan pengobatannya pun kurang maksimal.

Summer Camp IX Rumah Yatim Satu Benih


Summer Camp merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Yayasan Rumah Yatim Satu Benih Indonesia yang berlokasi di Tenjo, Bogor. Diselenggarakan pada tanggal 29 Juni - 1 Juli 2018, Summer Camp IX tahun ini mengusung tema "Cinta Tanah Air" dengan total peserta sebanyak 1.517 yang terdiri dari anak-anak yatim, piatu, yatim piatu, dan dhuafa. Peserta yang mengikuti kegiatan ini terbagi dalam 84 kontingen yang berasal dari yayasan/rumah yatim dari Lampung, DKI Jakarta, Banten, DIY Jogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

The Best Team I've Ever Had

"Anakku besok datang, kumpul lagi semua", gumam seorang Ibu diiringi senyum bahagia sembari membersihkan sudut rumah di H-1 kepulangan anaknya.
Ibu itu adalah Ibuku, yang sejak hari pertama Ramadhan sudah menghitung hari dan menanyakan makanan apa yang ingin kami makan selama kami pulang ke rumah.

Idul Fitri tahun ini terasa begitu istimewa,
Tahun pertama merasakan excited-nya mudik lebaran karena menyadari ada orang-orang yang menunggu kita di rumah.

Jarak sejatinya mengajarkan kita untuk lebih menghargai sebuah pertemuan.
Mengajari kita untuk lebih menghargai hal-hal kecil, seperti obrolan dengan saudara menjelang tidur, jalan ke mall, atau sekedar makan bareng Ibu dan Ayah.

Happy Go Lucky!


Ramadhan Kareem..
Alhamdulillah masih diberi Allah kesempatan untuk bertemu Ramadhan tahun ini. Bulan penuh rahmat, berkah, dan ampunan. The month in which many amazing things happen.

Do you believe in fate?
That Allah will give us something that we need instead of something that we want.

Gagal Top Up E-Money


Kesel nggak sih kalo top up e-money, duit udah ke debit, tapi duitnya nggak masuk ke e-money-nya? Belum lagi kalo nominalnya lumayan gede.

Hal ini dua hari yang lalu kejadian di aku, top up e-money dengan nominal yang lumayan, pas di update saldonya, notifikasinya "no pending balance".

Fyi, aku top up via mobile banking (Mandiri Online) dengan fitur NFC yang ada di HP.

What Jakarta has Changed Me the Most

Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:JakartaSkyline.jpg#/media/File:JakartaSkyline.jpg
Istilah "Ibu Kota lebih kejam dari pada Ibu Tiri" sepertinya bukanlah istilah baru. Bayangan Jakarta sebagai pusat modernisasi di Indonesia yang dihiasi akan gedung-gedung pencakar langit, lifestyle kehidupan manusia masa kini, hingga kemudahan akses transportasi nyatanya tidak selamanya demikian. Pencopetan, penipuan, pelecehan seksual, pemerkosaan, hingga pembunuhan menjadi sisi lain dari Jakarta yang membuat istilah "Ibu Kota lebih kejam dari pada Ibu Tiri" akhirnya menjadi hal yang bisa dipahami. People will do anything to survive in this city, even if it breaks the rules. Even if it hurts others.

Can't We Just Live in the Moment?


Going to Starbucks and everyone is busy with their phone,
Bukankah tujuan utama ngopi adalah buat ngobrol?

Have you ever realise that social media has already took over every part of our life?

Suka sedih kalo liat orang yang ketemu temen lama, alih-alih salaman atau pelukan karena udah lama gak ketemu, tapi malah sibuk sama-sama pegang hape buat ngerekam "moment" pertemuan itu, yang biasanya berujung awkward karena cuma "dadah-dadah" sambil wajahnya ketutup hape soalnya temennya juga lagi nge-stories. Trus sama-sama di-upload di Instagram. Trus mereka satu circle sama aku, jadilah aku melihat kejadian yang sama tapi dari angle yang berbeda.

Big Bad Wolf ICE BSD 2018

Big Bad Wolf Book Sale, mengklaim dirinya sebagai pameran buku terbesar di seluruh dunia dengan diskon 60-80%, tahun ini diadakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan non stop 280 jam dari tanggal 29 Maret 2018 pukul 08.00 - 9 April 2018 pukul 23.59. Big Bad Wolf (BBW) Book Sale sendiri pertama kali diadakan pada tahun 2009 di Kuala Lumpur, dan baru pertama kali diadakan di Indonesia, tepatnya di Surabaya, pada tahun 2016.

Sebagai seorang penggemar buku dan pecinta diskonan, tentu saja saya tidak melewatkan event tahunan ini. BBW Book Sale menawarkan berbagai buku impor dengan genre beragam, antara lain self-help, religion, biography & memoirs, novel, history, dsb. Tidak ketinggalan buku untuk anak-anak dari mulai activity book, picture book, buku cerita, buku mewarnai, dan masih banyak lagi jenisnya. Semua buku yang dijual di BBW Book Sale memang dipatok dengan harga miring, dengan diskon sekitar 60-80%. Untuk buku impor yang biasanya dihargai sekitar Rp.250.000,- di toko buku Periplu*s, di BBW Book Sale bisa dibandrol dengan harga Rp.60.000-Rp.85.000,- saja. What a good deal, right?


Working Mom?

Tulisan ini terinspirasi oleh kegelisahan beberapa teman kantor yang berprofesi double, yaitu sebagai ibu dan karyawan perusahaan. Kegelisahan itu tidak jauh dari anak-anaknya yang mulai mengerti dan mulai bisa protes ketika Ibunya berangkat bekerja. Ketika mereka mencoba menjelaskan pada anaknya bahwa Ibu bekerja untuk mencari uang, dan uang untuk membeli mainan, anaknya menjawab,

“Aku nggak mau mainan aku mau Ibu di rumah aja”, katanya.

Mendengar jawaban anaknya, teman kantorku merasa sedih dan serba salah, macam Raisa.
I don’t know how it feels being a working mom, because I haven’t even married yet (hahaha!) But hey, let me tell you a story about a kid who raised by a working mom.

My #100 Books Challenge 2018



I do like reading. Especially buku dengan topik seputar self-help, psikologi, sastra, biografi, atau novel dengan latar belakang kejadian real masa lalu. Back in time when I was in college, I could spend couple hours just to read books in Togamas bookstore (they have nice playlist too!). But as I grow older and move to this city, my life kinda stuck with 8-5 jobs dan disini tidak ada Togamas! *kray*

Mimpi dari Ranupani


Hello! Meet my friend from Ranupani, his name is Suhartono and I usually call him Uncle Tono.

Pertama kali banget ketemu Uncle Tono itu pas Mei 2014, saat itu untuk pertama kalinya aku nyoba naik gunung, yaitu ke Gunung Semeru. Uncle Tono sendiri saat itu sehari-harinya kerja sebagai porter dan sering ikut Om Nanang guide bule-bule yang mendaki Gunung Semeru.

Selain supel, Uncle Tono juga baik banget. Pas kami naik Semeru dulu, Uncle Tono nungguin kami di gerbang Ranupani. Dan since disana nggak ada sinyal dan kami lupa ngasih tau kami bakal turun kapan, jadilah Uncle nungguin kami di gerbang pendakian tiap hari. Di hari ketiga akhirnya kami papasan sama Uncle Tono pas lagi perjalanan pulang naik motor lewatin Ranupani. Uncle Tono neriakin kami (asli kaget banget kirain nabrak sesuatu lol) trus diajakin makan di rumahnya. Masakannya sederhana. Nasi hangat,  sambal, dan sayur gambas (javanese - I don't know what to called in Indonesian lol) tapi nikmat banget gak boong. Ditambah makannya di depan perapian di tengah dinginnya Ranupani hihi.

Pendakian Cikuray 2.821 mdpl via Pemancar

“It’s not the mountain we conquer, it's ourselves”
Tanggal 26-28 Januari 2018 yang lalu, saya dan enam orang teman memilih untuk menghabiskan weekend dengan mendaki Gunung Cikuray di Garut, Jawa Barat dengan ketinggian 2.821 mdpl, yang juga merupakan gunung tertinggi ke-4 di Jawa Barat.


Kami berangkat dari Jakarta jam 10 malam dengan mobil pribadi, menuju Garut via Bandung (karena harus jemput salah satu temen). Ke Garut via Bandung saat weekend sangat tidak disarankan ya teman-teman. Macetnya parah. Kami baru sampai di Garut sekitar pukul 7 pagi. Untuk menuju basecamp Pemancar, ada angkutan pickup yang bisa disewa dengan biaya Rp. 65.000/orang dari Terminal Garut. Tapi kami kemarin tetep kekeuh bawa mobil sampe basecamp. Untuk mobil sejenis Avanza dan Innova kuat-kuat aja kok sampe basecamp. But make sure mobilnya bener-bener dalam kondisi baik ya.