Tanggal 26-28 Januari 2018 yang lalu, saya dan enam orang teman memilih untuk menghabiskan weekend dengan mendaki Gunung Cikuray di Garut, Jawa Barat dengan ketinggian 2.821 mdpl, yang juga merupakan gunung tertinggi ke-4 di Jawa Barat.“It’s not the mountain we conquer, it's ourselves”
Untuk menuju puncak Cikuray, ada 7 pos yang harus dilewati, dan brace yourself, jalur trekking penuh tanjakan dari awal sampe puncak. Bener-bener nggak ada datar-datarnya sama sekali. Biasanya orang-orang camp di pos 6 atau pos 7 (disebut juga puncak bayangan, kerena jarak pos 7 ke puncak cuma 15 menit). Waktu tempuh dari basecamp ke pos 6 biasanya sekitar 7-8 jam.
Dari basecamp ke Pos 1 dibuka dengan tanjakan di antara kebun teh yang cantik banget. Di Pos 1 ini masih ada beberapa warung yang jual rupa-rupa minuman dan makanan. Di Pos ini juga kita bisa foto di depan tulisan “Gunung Cikuray” #PentingBanget
Kami sampai Pos 6 sekitar jam 4 sore. Gelar tenda, masak-masak dan tidur karena dingin banget. Kabut dan gerimis jadi temen kita selama pendakian. Tapi alhamdulillah nggak ujan yang deres banget selama kami disini.
Pada mulanya kami berencana buat ngejar sunrise di puncak. Tapi berhubung kabutnya tebel banget dan kami yakin gak bakal dapet sunrise, jadi kami santai-santai bikin mie kuah dulu dan baru summit jam setengah 6 pagi. Perjalanan dari Pos 6 ke puncak makan waktu hampir satu jam dengan jalur track yang gak jauh beda dari pos-pos sebelumnya. There we go Puncak Cikuray 2.821 mdpl (yang penuh kabut dan gak keliatan apa-apa).
- Kalo emang ngeburu foto di puncak, jangan kesini waktu musim ujan karena niscaya pemandangannya akan ketutup kabut. Kata ranger-nya, sekitar bulan Maret-April baru bagus puncaknya;
- Nggak ada sumber air setelah melewati Pos 1, make sure bawa air yang cukup. Satu orang bawa 2 botol air 1,5L ya;
- Pake sepatu trekking, atau at least sepatu running. Jangan pake sandal karena akar-akar pohonnya lumayan bikin kaki lecet;
- Kalo ragu, jangan mendaki.