The Best Team I've Ever Had

"Anakku besok datang, kumpul lagi semua", gumam seorang Ibu diiringi senyum bahagia sembari membersihkan sudut rumah di H-1 kepulangan anaknya.
Ibu itu adalah Ibuku, yang sejak hari pertama Ramadhan sudah menghitung hari dan menanyakan makanan apa yang ingin kami makan selama kami pulang ke rumah.

Idul Fitri tahun ini terasa begitu istimewa,
Tahun pertama merasakan excited-nya mudik lebaran karena menyadari ada orang-orang yang menunggu kita di rumah.

Jarak sejatinya mengajarkan kita untuk lebih menghargai sebuah pertemuan.
Mengajari kita untuk lebih menghargai hal-hal kecil, seperti obrolan dengan saudara menjelang tidur, jalan ke mall, atau sekedar makan bareng Ibu dan Ayah.





maafin foto ini yang ISO-nya kegedean
juga ini
Rumah adalah dimana hatiku tinggal,
Tempat dimana aku bisa terbangun karena suara Ayah mengaji selepas Shubuh,
Tempat dimana bisa kudenger suara Ibu sedang memasak diiringi suara penyiar radio Suara Surabaya,
Tempat dimana aku mendengar suara adik-adikku bertengkar tentang siapa yang harus membersihkan rumah,
Tempat beristirahat dari segala penat.

Mengutip salah satu posting-an tweet seorang teman,
"Ingin merasakan, pulang kerja capek. Pulangnya ke rumah. Makan dengan lauk seadanya. Terus istirahat di kamar sendiri, sambil mendengar suara-suara orang tua di luar kamar"
Dalam hati ku mengamini.

Ah sudahlah, manusia memang banyak maunya. Dan kurang syukurnya.

Keluarga bukan hanya segalanya, mereka adalah tim terbaik yang pernah kita miliki. Our best critics, yet our strongest supporter. Jadi, sudah tanya kabar keluarga hari ini?

till we meet again ya, Insyaallah

P.S: All photos taken by Canon 60D, fix lens.