Lagoi Bay, Bintan

lagoi bay bintan

Kawasan Lagoi di Bintan memang terkenal dengan pantai-pantainya yang indah. Namun tidak sedikit pantai di kawasan itu yang "dimiliki" oleh pengembang resort mewah. Alhasil hanya pengujung yang menginap di resort itu yang bisa mengunjungi pantai-pantai tersebut. To be honest sedih sih pas tau wilayah Indonesia "dikuasai" oleh negara lain. Sebagai contoh, Lagoi Bay adalah salah satu pantai yang berada di kawasan yang saat ini sedang dikembangkan oleh The Haven, pengembang asal Singapura. Mereka memiliki ijin untuk mengembangkan dan mengelola 26 hektar tanah di kawasan Bintan yang dibangun enam kondomonium strata title dengan fasilitas hotel bintang lima, convention centre, dan area komersial dengan total investasi US$ 1,4 miliar.

Oke skip-skip. Untuk menuju Lagoi Bay dapat ditempuh dengan kurang lebih 1,5 jam perjalanan darat dari bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang. Jalanan menuju tempat ini naik turun khas pegunungan namun sudah teraspal halus. Walaupun Tanjungpinang adalah ibu kota dari Kepulauan Riau, tapi kota ini tidak begitu ramai. Jadi nggak perlu kuatir kena macet karena kemungkinan besar nggak akan ditemuin disini.

Suasana berbeda langsung dirasakan saat memasuki area The Haven, kawasan dimana Lagoi Bay berada. Kaya.... dari antah berantah tiba-tiba masuk ke gerbang rumah Gu Jun Pyo di film Boys Before Flowers lol. Beneran deh, setimpang itu. Di gerbang The Haven terdapat pos penjagaan dimana semua pengunjung harus menyampaikan maksud kedatangan dan membayar sejumlah uang sebagai tiket masuk (dunno whether it legal or not).

Setelah melewati pos penjagaan, kita masih harus menempuh 15-20 menit perjalanan untuk sampai ke Lagoi Bay. Sepanjang perjalanan kita akan melihat banyak tempat wisata atau gedung yang masih dalam proses pembangunan. Dari mulai Safari Lagoi and Eco Farm (tempat dimana kita bisa melihat konservasi orangutan), Lagoi Bay Lantern Park, fancy resort, dsb. Ambience setelah melewati gerbang The Haven bener-bener beda dari Tanjungpinang. Padahal masih di pulau yang sama.






Sesampainya di Lagoi Bay, pengunjung dapat memarkir kendaraan di area drop off yang hanya berjarak 20 meter dari bibir pantai. Kita dapat menyantap makanan/bekal yang kita bawa dari rumah. Pun jika tidak membawa, ada banyak resto yang menawarkan berbagai menu makanan dengan harga yang wajar (tidak di mark up seperti di kebanyakan tempat wisata). Selesai makan siang, kita bisa memilih mencoba beberapa water sport seperti kayak atau jetski. Sayangnya waktu saya kesini lagi musim hujan. Mendung, lautnya surut, dan anginnya mengarah ke utara. Jadi banyak benda yang "terdampar" di bibir pantai.

Walaupun terbuka untuk umum, tapi setiap pengunjung wajib memperhatikan keselamatan diri ya. Apalagi untuk orang tua yang mengajak anak-anaknya untuk berenang. Pihak pengelola juga memberikan informasi terkait kondisi ombak dan arus laut menggunakan bendera. Jika bendera merah terpasang, maka semua pengunjung dilarang bermain di laut karena sedang dalam kondisi bahaya. Sedangkan jika bendera kuning yang terpasang, maka pengunjung diperbolehkan berenang dengan resiko sendiri. Stay safe everyone!

No comments