Main Bareng Gajah di Taman Nasional Way Kambas


Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang terletak di ujung Lampung Selatan, sekitar 110 km dari Kota Bandar Lampung, adalah salah satu cagar alam tertua di Indonesia. Tempat ini merupakan rumah bagi sekitar 200 gajah sumatera (Elephas maximus sumatranensis) yang kehidupannya saat ini ada di ambang batas kepunahan. Taman Nasional Way Kambas didirikan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1937 dan statusnya berubah menjadi Taman Nasional pada tahun 1978.

Untuk menuju tempat ini dari Jakarta dapat ditempuh dengan menggunakan bis umum/damri dengan rute Jakarta-Merak. Kemudian dilanjutkan dengan menaiki kapal ferry dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni di Lampung. Sesampainya di Lampung dilanjutkan dengan naik travel menuju Taman Nasional Way Kambas. Terdapat banyak pilihan travel, dari mulai yang biayanya dihitung per-orang ataupun yang dihitung per-mobil. Disesuaikan saja dengan kondisi rombongan. Detail biaya akan dijelaskan di akhir postingan ini. Total perjalanan dari Pelabuhan Merak menuju Taman Nasional Way Kambas memakan waktu sekitar 6 jam.

Walaupun Taman Nasional Way Kambas berada di tengah hutan, namun pengunjung tidak perlu kuatir sebab pihak pengelola menyediakan penginapan bagi pengunjung yang ingin bermalam disini. Harga per-kamarnya Rp 300.000,- (Maret 2019) dengan fasilitas kasur 2, kipas angin, kamar mandi luar, dan dapur bersama. Saya dan 5 orang teman yang lain kemarin menginap disini karena agak "maksa" kalo mau tek tok balik ke Jakarta langsung. Penginapannya berada di dekat kandang gajah dan tempat mandi gajah. Jadi adalah hal yang biasa kalo tiba-tiba liat gajah seliweran depan penginapan.

Apa yang bisa dilakukan di Taman Nasional Way Kambas?
Well, karena TNWK adalah rumah dari ratusan gajah, hal yang bisa kita lakukan tentu saja melihat dan berinteraksi dengan gajah-gajah yang ada disini. Untuk mendekati gajah baiknya ditemani oleh pawang/petugas ya. Sebab walaupun mereka sudah terbiasa melihat manusia, tetap saja mereka adalah gajah liar yang bisa saja menyerang manusia. Ditemani pawang gajah, kita bisa memperhatikan kehidupan mereka dari dekat. Dari mulai mencari gajah, memandikan gajah, bermain-main dengan bayi gajah (hati-hati dikejar lol), ataupun jika pengunjung ingin berpose dengan gajah. Disela-sela kegiatan, pawang gajah akan menjelaskan hal-hal terkait gajah dan perawatannya. It's always good to know something new, right?








Disini terdapat tempat yang biasa digunakan untuk menampilkan atraksi gajah. Gajah menari, gajah berhitung, dsb. But for me personally, I'm not feeling comfortable seeing them like that. Nothing better than see them live freely in wild nature, aren't they? I hope they stop the show for good.

Berikut adalah detail biaya perjalanan kami selama mengunjungi Taman Nasional Way Kambas selama 2 hari 1 malam. Biaya di bawah belum termasuk biaya makan selama kami disana. Makanan disana masih terhitung murah. Sangat murah bahkan jika dibandingkan di Jakarta. Kita bisa membeli makan di warung yang ada di dekat Gedung Pertunjukan. Make sure tidak terlalu malam ya, karna setelah magrib semua warung tutup dan gelap gulita. Hati-hati jika keluar saat malam, banyak babi hutan.


No comments