Bangkok Art & Culture Centre and Strolling Around Bangkok


I dont put much in itinerary di hari terakhir menunggu flight untuk kembali ke Indonesia. Rencananya cuma chill aja sambil jalan muter-muter di daerah Siam, pusatnya kota Bangkok. Setelah check out dan sarapan, langsung menuju Siam menggunakan BTS (Bangkok Train System). Tujuan utamanya adalah buat nitip bagpack karena males banget jalan-jalan sambil bawa tas gede.

FYI, ada brand bernama LockBox di Bangkok yang menawarkan jasa titip tas dan koper mandiri, jadi tinggal masukin koin trus lokernya kebuka gitu. LockBox tersebar di beberapa stasiun, salah satunya di Siam. Ada berbagai ukuran loker dengan harga yang berbeda-beda. Untuk loker ukuran M dihargai 180 bath/24 jam. Sewanya nggak harus 24 jam sih. Bisa juga sewa per 6 jam dengan harga 30 bath. Info lengkap terkait LockBox bisa diliat di situs mereka disini.

Selesai urusan nitip bagpack dan makan ice cream-nya McD di mall Siam Paragon, lanjut ke Bangkok Art and Culture Centre (BACC) karena ternyata nggak gitu jauh dari Siam. Jalan kaki ke BACC memakan waktu kurang lebih 20 menit.  BACC ini deket banget sama mall MBK. Bangkok menurutku udah mirip-mirip sama Singapore, dimana satu tempat dengan yang lain terhubung sama BTS atau jalur bis jadi sangat memudahkan pejalan kaki dan pengguna transportasi massal. 

BACC diklaim sebagai pusat seni dan kebudayaan di Bangkok yang menampilkan beragam seni konteporer, desain, musik, teater, dan film. BTS paling dekat dengan BACC adalah BTS National Stadium. Masuk ke BACC ini free of charge alias gratis. Yang perlu di-note adalah BACC tutup di hari Senin. Jadi jam bukanya dari Selasa-Minggu jam 10 pagi - 9 malam.






Di Main Gallery lantai 7-8 BACC ada pameran dengan tema yang berbeda-beda tiap 6 bulannya. Kebetulan pas kesana kemaren pamerannya bertema Spectrosynthesis II - Exposure of Tolerance: LGBTQ in SEA yang di-manage oleh Sunpride Foundation. Spectrosynthesis II menampilkan karya 59 seniman dari 15 negara yang mengeksplorasi tema dan masalah terkait LGBTQ. Tema ini emang sensitif banget ya. Mungkin bakal ada beberapa jilid demo kalo ada pameran macem gini di Indonesia haha! But well I enjoy the story tho. Foto-fotonya bener-bener ngegambarin gimana kompleksnya permasalahan fenomena LGBTQ di Asean yang pahamnya mostly masih bertentangan.







Kalo mau ke Main Gallery, pengunjung nggak boleh bawa tas, nggak boleh bawa makanan/minuman, juga nggak boleh ngerekam. Kalo foto masih boleh asal digunakan untuk editorial, bukan komersial. Tasnya bisa dititipin di lantai 6 free tapi deposit 100 bath yang bakal dikembaliin saat kita kembaliin kunci. Loker ini juga dibuka untuk umum loh, dengan harga yang lebih murah dari LockBox. Tapi untuk lokasi emang lebih strategis LockBox sih dibanding Locker Room BACC yang harus masuk gedung dan naik ke lantai 6.

I would recommend Bangkok Art and Culture Centre untuk orang-orang yang emang suka seni. You will enjoy it. Tapi untuk orang-orang yang gak gitu suka seni mungkin kurang bisa relate ya. BACC juga termasuk wisata yang "murah" karena sama sekali nggak keluar biaya euy. Bisa dijadikan pilihan untuk yang mencari referensi tempat wisata di tengah kota Bangkok.

Kota Bangkok yang sibuk

Read more about Thailand trip in here.

No comments