Jajan di Chatuchak Weekend Market


Perjalanan ke Thailand ini sebenernya agak random. Gara-gara tergiur tiket promo Air Asia seharga CGK-SUB PP yang akhirnya bikin main berangkat aja ke Thailand padahal belum tau mau ngapain disana.
Trus nyesel nggak? Nggak dong. Seru!
So here it is, seri cerita traveling ke Thailand yang menurutku negaranya mirip banget sama Indonesia.

FYI, Bangkok punya dua bandara, Don Mueang dan Suvarnabhumi. Suvarnabhumi adalah bandara baru yang lebih modern. Suvarnabhumi juga sudah dilengkapi dengan jaringan transportasi yang lebih oke karena sudah terkoneksi dengan Airport Rail Link (ARL) yang bisa bawa kita ke pusat kota dengan cepat dan nyaman. Maskapai yang landing di Suvarnabhumi mostly adalah maskapai full service seperti Garuda Indonesia dan Thai Airways. Untuk maskapai low cost carrier (LCC) landing-nya masih di Don Mueang. 

Menuju pusat kota Bangkok dari Don Mueang paling murah dan gampang dapat ditempuh dengan bis. Keluar dari Gate 3, kita akan ngeliat banyak jenis bis yang bisa bawa kita ke pusat kota Bangkok dengan rute yang berbeda-beda. Jadi pilihlah rute yang bisa bawa kita ke titik terdekat dengan tujuan. Karena kemarin nginep di dekat stasiun Saphan Taksin, jadilah bis yang saya naiki adalah bis A1 dengan rute Don Mueang-BTS Mo Chit-Stasiun Bis Mo Chit. Turun di BTS Mo Chit dan dilanjutkan dengan naik BTS ke stasiun Saphan Taksin. Biaya untuk naik bis ini sebesar 30 bath (sekitar Rp 13.500-Desember 2019).

Ngobrol dikit soal BTS, jadi BTS (Bangkok Train System) adalah jaringan transportasi kereta di Bangkok. Kalo dibandingin sama Indonesia, BTS ini lebih mirip MRT ketimbang KRL. Yang perlu digarisbawahi adalah, naik BTS nggak bisa pake Jenius kaya di Singapore. Ini udah confirmed karna aku udah nanya ke CS-nya Jenius langsung. Kalo mau pake kartu bisa beli Rabbit Card yang bisa di top-up seharga 200 bath dengan rincian 100 bath deposit dan 100 bath saldo yang bisa dipakai buat naik BTS. Kalo nggak beli Rabbit Card ini juga bisa aja sih, beli kartu single trip tiap mau naik BTS. Tarifnya juga nggak beda sama kalo pake Rabbit Card. Pilihan lain, ada juga tourist pass buat naik BTS ini selama 7 hari. Harganya sekitar 500 bath (Desember 2019). Nggak milih ini karena stay di Bangkok-nya nggak sampe seminggu, ditambah 500 bath mahal euy.

Setelah naruh bagpacks, check in, makan di McD, dan istirahat bentar, perjalanan dilanjutkan ke Chatuchak. Chatuchak Weekend Market adalah salah satu pasar terbesar dan terpopuler di Thailand. Walaupun menurutku masih jauh gedean Tanah Abang, tapi Chatuchak ini emang gede banget sih. Cuma buka dari Jumat-Minggu, Chatuchak diisi dengan kurang lebih 15.000 stand penjual yang terbagi menjadi beberapa sektor sesuai dengan jenis barang yang dijual.

Crowd in Chatuchak Weekend Market

King Octopus Stand

Lemon Ice Seller

Lemonade

Garlic Bread

Nyam Nyam

Menuju tempat ini paling gampang mengguanakan BTS lalu turun di stasiun Mo Chit. Dari stasiun Mo Chit tinggal jalan kaki bentar buat ke Chatuchak. Tujuanku buat ke Chatuchak jelas bukan buat belanja karena emang nggak gitu suka belanja dan males aja kalo harus nawar buat dapet harga yang oke dan biar nggak ngerasa ditipu sama yang jual. Dari hasil baca-baca pengalaman orang yang ke Bangkok, harga barang di Chatuchak juga sebenernya nggak yang murah banget. Jadi mungkin bisa dipertimbangin buat yang mau belanja banyak di Chatuchak.

Trus kalo ke Chatuchak tapi nggak belanja, mau ngapain dong? Tenang aja. Banyak banget yang jual jajanan disini. Dari mulai coconut ice cream, gurita rebus dengan berbagai bumbu, gorengan, ramen, garlic bread, dan masih banyak lagi lainnya. Buat yang muslim emang harus hati-hati sih. Nggak semua tenant ada logo halal-nya. Jadi emang harus nanya kalo mau tau makanan yang dijual halal atau non-halal.

Jajanan yang dijual di Chatuchak harganya so-so. Dibilang mahal engga, murah juga engga. Standar makanan di acara-acara festival kalo menurutku. Tapi rasanya enak-enak kok. Beberapa makanan yang kucobain kemarin rasanya enak. Ice cream-nya enak. Es lemonnya juga seger banget karna emang Bangkok panasnya sama kaya Jakarta. Buat yang mau ke Chatuchak penting buat perhatiin jam bukanya ya. Untuk Sabtu-Minggu Chatuchak tutup jam 6. Jadilah kemarin saat kesana banyak pedagang yang udah mulai beres-beres lapak karena emang baru sampe sana jam 5 sore. Blessing in disguise sih, coba kalo sampenya dari jam 3, bisa-bisa dompet tekor karna kebanyakan jajan.


Massage in Chatuchak Weekend Market

Sunset in Chatuchak
Sunset in Chatuchak Weekend Market
Read more about Thailand trip in here.

No comments