Pengalaman Nonton Siam Niramit Show Bangkok

Before the show

Saat traveling ke Thailand kemarin, pengen masukin nonton salah satu show ke itinerary. Pilihannya pas itu mengerucut ke dua, yaitu Calypso Cabaret atau Siam Niramit. Setelah baca-baca review, ternyata banyak yang bilang kalo Calypso Cabaret nggak gitu bagus. Ditambah untuk cabaret show paling bagus masih di Phuket lah ya bukan di Bangkok. Didukung dengan berbagai review yang sejalan dengan tagline mereka "Thailand's Must-See Show", jadilah pilihan jatuh ke nonton Siam Niramit Show Bangkok.

Siam Niramit adalah pertunjukan teater seni di Bangkok yang mempertontonkan sejarah dan seni budaya Thailand. Tiket seharga Rp 299.000,- dibeli disini. Sedangkan jika beli on the spot dihargai 1500 bath (sekitar Rp 700.000,-). Paling bener emang beli online dulu sebelum kesana karena tiket on the spot dihargai jauh lebih mahal. Kenapa kok mahal? Mungkin karena panggungnya megah, pemain teaternya juga profesional. Gedung teater Siam Niramit diklaim sebagai gedung teater paling tinggi se-Asia Tenggara dan udah dapet pengakuan dari Guiness Book of Record.

Pertunjukan Siam Niramit dilangsungkan di 19 Thiam Ruam Mit Rd, Huai Khwang, Bangkok 10310, Thailand. Paling gampang kesana dengan naik MRT turun di stasiun Thailand Cultural Center. Memang selalu ada drama dalam setiap trip. Drama kemarin adalah pas mau ke Siam Niramit dari Chatuchak Weekend Market. Salahnya adalah kami kira dari Chatuchak ke Siam Niramit deket. Ternyata jauh dan nggak bisa naik BTS, harus naik MRT. Jadi dari Chatuchak jalan ke stasiun  MRT To Lak Song, ambil Blue Line, turun di stasiun Thailand Cultural Center. Looks simple? Hold your comment. Naik MRT di Thailand ternyata riweh. Tiketnya sih beli di vending machine atau loket sama kaya BTS. Hanya saja, vending machine-nya nih rada-rada error. Banyak uang koin yang ditolak, jadinya harus ngulang berkali-kali. Itulah yang bikin antriannya jadi mengular panjang. Hampir 45 menit antri cuma buat beli tiket MRT doang. Tiketnya berbentuk koin warna merah, jangan sampe ilang biar nggak makin repot.

Pas lagi searching rute buat jalan dari stasiun ke tempat pertunjukannya, baru kita tau ternyata ada shuttle van gratis yang disedian dari stasiun MRT Thailand Cultural Center ke gedung teaternya. Shuttle-nya cuma ada dari jam 17.15 sampe jam 19.30 per 15 menit. Jangan dateng later than that kalo gamau jalan kaki atau nge-Grab dari stasiun.

Pertunjukan Siam Niramit dimulai jam 20.00 dengan durasi 80 menit. Sebenernya gate-nya udah buka dari jam 17.00 dan ada banyak pre-show attraction seperti traditional thai village, outdoor dance performance, traditional thai massage, dsb. Pengunjung juga bisa beli sovenir, foto-foto sama gajah, main game di stand-stand, atau foto sama pemain-pemainnya. Karena kita telat sampenya jadi yasudahlah. Masi untung sempet nonton show-nya karena tiketnya fixed date euy. Cuma kesampean nonton dance performance bentar sebelum akhirnya diarahkan buat masuk ke ruang teater.

Tiket Siam Niramit Show

Dance with performer

Dance with performer

Gajah Siam Niramit

Setiap tiket sudah ditentukan seat-nya dan pengunjung harus mengikuti arahan untuk masuk ke ruang teater sesuai seat itu. Oh iya tambahan, pengunjung nggak boleh ngerekam atau ambil gambar apapun selama pertunjukan. Jadi sebelum masuk ruang teater petugas akan melakukan pemeriksaan barang bawaan pengunjung. Kamera professional, handycam, makanan dan minuman harus dititipkan di loker. Kemarin mirrorless-ku lolos aja sih. Tapi bener deh jangan coba-coba nakal selama pertunjukan karena petugasnya bener-bener jeli dan nyamperin kalo ada yang ketauan ngeluarin kamera/handphone.

Sebelum pertunjukan mulai, pengunjung diperlihatkan video tentang Alm. Raja Bhumibol Adulyadej selama masa pemerintahannya. Rakyat Thailand bener-bener mencintai dan menghormati raja mereka. Gak heran banyak baliho yang memajang foto Alm. Raja Bhumibol Adulyadej di sepanjang jalanan kota Bangkok. Setelah video usai, dilanjut dengan menyanyikan lagu nasional kebangsaan Thailand. Seluruh pengunjung diharuskan berdiri saat lagu ini dimainkan. Pertunjukannya sendiri dibagi-bagi menjadi beberapa act, antara lain:

Siam Niramit Show Act 1

Siam Niramit Show Act 1

Act I: Journey Back to History
Pertunjukan dimulai dengan tarian pembuka yang mengiringi kedatangan tuan puteri dan raja. Dulu di bagian ini ada gajahnya beneran. Tapi kayanya gara-gara banyak animal lovers yang protes karena masuk ke kategori eksploitasi hewan, jadinya sekarang udah gak pake gajah lagi. Adegan dilanjutkan dengan menceritakan asal mula orang Siam (orang Thailand jaman dulu) yang menemukan mutiara di laut. Kemudian orang-orang mulai berdatangan dari Cina yang bawa guci, kain, piring, serta tari kipas. Orang melayu digambarkan dengan pakaian sarung dan baju koko. Diceritakan pula awal mula terjadinya percampuran antara orang Thailand dengan daerah-daerah disekitarnya.

Di act I ini juga dikisahkan tentang Ibukota Siam jaman dulu yang bernama Ayutthaya. Siam pernah kena bencana besar berupa hujan deras tapi bencana ini justru membawa berkah karena tanaman padi jadi tumbuh subur di tanah Siam. Mungkin ini salah satu faktor yang bikin Thailand jadi negara pengekspor beras terbesar di dunia ya. Yang bikin amaze adalah panggungnya beneran ada sungainya dong! Dan kayanya cukup dalem karena orangnya bisa nyelam di sungai itu. Kambing yang dibawa ke panggung juga beneran. Hujan derasnya juga beneran. Perpindahan properti di panggungnya mulus banget.

Siam Niramit Show Act 2

Siam Niramit Show Act 2

Siam Niramit Show Act 2

Act II: Journey Beyond Imagination: The Three Worlds
Bagian ini menceritakan tentang kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Siam dimana mereka mempercayai karma, bahwa kebaikan akan kembawa kebaikan begitu pula sebaliknya. Adegannya menggunakan latar neraka dimana orang yang melakukan keburukan akan dipanggang, direbus dalam air mendidih, isi perut dimakan iblis, dll. Agak ngeri dan bikin merinding sih. Sedangkan surga digambarkan dengan berbagai hewan mistis, peri-peri, hingga dewi-dewi yang terbang kesana kemari. Kehidupan surga tenang dan menyenangkan sebagai balasan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.

Siam Niramit Show Act 3

Act III: Journey Through Joyous Festival
Act terakhir menampilkan beberapa parade festival Siam. Penari berkostum sayap warna warni berlenggak-lenggok di udara. Banyak penari yang tiba-tiba muncul dari bangku atas sembari mengajak pengunjung untuk ikut bergabung dalam tarian mereka. Lilin-lilin dialirkan ke sungai semakin menambah suasana festival dalam ruangan teater.

Di tengah pertunjukan sebagai selingan agar tidak bosan, penonton dilibatkan dalam pertunjukan. Ceritanya penonton diminta untuk membantu pertunjukan angklung pria bertopi bundar. Tapi berujung malah dikerjain di atas panggung. Lucu!

So, is it worth the price?
In my honest opinion, awal-awal pertunjukan mulai emang exciting. Pengunjung dibuat penasaran kira-kira next stage-nya apa dst. Tapi di tengah-tengah pertunjukan agak ngebosenin sih. Kaya udah ketebak aja gitu. Buat orang-orang yang suka seni, budaya, dan sejarah you will enjoy it. Tapi buatku yang orangnya cenderung realistis agak susah buat cacth up. Sampe beberapa kali nanya "Itu maksudnya apa sih? Itu dia kenapa?" karena emang di beberapa act maknanya disampaikan secara implisit.

But I do appreciate and amaze gimana niatnya pemerintah Thailand dalam manage wisata negaranya. Yes, Siam Niramit adalah pertunjukan yang dikelola langsung oleh pemerintahnya langsung, bukan swasta. Segmentasinya jelas. Mana yang tonjolin budaya dan kearifan lokal, mana yang tonjolin alam, mana yang wisata belanja, dan mana yang nunjukin modernnya kota Bangkok. Sedih kadang kalo liat wisata Indonesia. Wisata alam udah bagus-bagus tiba-tiba dikasih menara Eifell atau backgorund bentuk love.

Read more about Thailand trip in here.
Semua foto saat show diambil dari  http://siamniramitbangkok.com/

No comments