Labuan Bajo, A Dream Come True

Labuan Bajo dari pesawat

Labuan Bajo. Finally, satu bucket list berhasil dicoret saat pertama kali menginjakkan kaki di Labuan Bajo awal November tahun ini. Labuan Bajo been my dream since forever dan gatau kenapa tiap mau kesini selalu ada aja halangannya. Dari mulai gak ada duit (masalah paling klasik), gak ada temen, sampe kendala cuaca karena niat kesini selalu muncul di bulan Desember/Januari.


Planning ke Labuan Bajo tahun ini sebenernya dadakan juga. Ke Labuan Bajo paling aman emang di bulan Juli-Agustus karena masih masuk ke musim panas. Kalo di bulan November sebenernya ngeri-ngeri sedap karena sudah mulai masuk musim hujan. Gak asik banget kan kalo pas treking keujanan. Dari awal beli tiket jadi punya kebiasaan baru ngecek update prediksi cuaca disana. Plus ngecekin aplikasi flight radar daily karena kuatir pesawat bakal di-cancel since kita masih dalam kondisi pandemi dan aktivitas penerbangan banyak yang di-cancel/reschedule.


Labuan Bajo dari atas


Mendekati hari H flight SUB-LBJ, jadi makin sering ngecek daftar sms. Kuatir dapet notification dari maskapai yang bilang flight di-cancel. Walau ujung-ujungnya teteup di-reschedule menjadi 3 jam lebih awal, yaudahlah ya yang penting bisa flight karena pesawat direct SUB-LBJ cuma sekali sehari euy. Oke tiket pesawat aman, hotel udah booked. Pertanyaan selanjutnya yang harus dijawab adalah, disana mau ngapain? Menurutku, ke Labuan Bajo emang harus island hopping. Ke Pulau Padar, Pink Beach, Pulau Komodo dll hanya bisa dicapai dengan menggunakan kapal. Beberapa pilihannya adalah ambil trip live on board (LOB) yang biasanya jalan tiap weekend 3 hari 2 malam, day trip, atau kalo sultan bisa sewa kapal sendiri. 


Karena pertimbangan masih dalam kondisi pandemi dan ada schedule buat trip lanjutan, kami kemarin memilih buat ikut day trip-nya East Cruise. Biayanya Rp. 1.350.000,- per orang kalo book langsung ke East Cruise-nya (November 2020). Bisa booking via Traveloka juga dengan harga yang lebih murah sekitar 1.280.000,- tapi tanggalnya nggak begitu fleksibel. Paket day trip sudah termasuk antar jemput dari hotel ke pelabuhan, speed boat ber-AC yang akan bawa kita singgah di enam spot, makan siang, cemilan, dan coffee break, juga peralatan snorkeling yang bakal dipinjemin selama trip


Setelah deal harga dan segala perintilannya, tim East Cruise menghubungi kami untuk janjian proses penjemputan ke pelabuhan. Fyi, day trip-nya mulai dari jam 6 pagi. Jadi emang harus ambil flight sehari sebelumnya dan nginep di Labuan Bajo semalem. Jam 6.10 kami dijemput dan diantarkan ke pelabuhan. Ada lima orang lain yang ikut satu trip dengan kita. Sepasang suami-istri yang lagi rayain wedding anniversary, dan tiga orang lainnya Bapak-Bapak berumur 40-an blasteran Indonesia-Arab-India yang asli seru dan kocak banget. They make our trip more alive


Untuk tempat-tempat yang kita datengin adalah:


Pulau Padar

Dari pelabuhan kita langsung menuju Pulau Padar. Perjalanan dar pelabuhan ke Padar ditempuh kurang lebih 1,5 jam. Jauh memang. No wonder kalo ikutan trip yang pake open deck boat (bukan speed boat) cuma bisa 3 tempat aja sehari. Selama perjalanan semua pada tidur, ngantuk kali ya karena bangun dari pagi. Sampe di Padar, langsung disambut dengan sekitar 1.200-an anak tangga dengan waktu tempuh sekitar 20 menit. Yap emang harus trekking dikit kalo mau ke puncak tertingginya Pulau Padar yang bisa foto dengan view 3 pantai itu. Trekking-nya sebenernya nggak berat-berat banget, tapi kalo buat Bapak/Ibu yang sudah agak berumur emang lumayan lah bikin ngos-ngosan. 


Pulau Padar

Ayo treking

Pucuk, pucuk, pucuk


Begitu sampe puncaknya, whoaa it's all worth it. Dari sini kita bisa lihat 3 pantai sekaligus dengan warna pasir yang berbeda dari atas. Dan mungkin karna kita datengnya saat weekday ditambah lagi pandemi, bener-bener cuma kita yang ada di atas. Nggak perlu antri atau awkwardly pose karena lagi ditungguin sama pengunjung lain pas foto di batu ikonik Pulau Padar hihi.


Pulau Padar, Labuan Bajo

Pulau Padar, Labuan Bajo


Pink Beach Pulau Rinca

Spot kedua yang kita kunjungi adalah Pink Beach Pulau Rinca. Sebenernya ada beberapa pink beach di kawasan ini. Yang dulu biasanya dikunjungi adalah Pink Beach di Pulau Komodo. Tapi karena banyak orang yang bawa pulang pasir pinknya (???), warnanya jadi gak pink lagi. Jadilah sekarang kalo mau ke Pink Beach alternatifnya ya ke Pulau Rinca. Apakah warnanya bener-bener pink? well, iya kalo diliat langsung. Tapi kalo difoto agak tricky, nggak gitu keliatan warnanya. Warna pink pantai ini berasal dari hewan mikroskopis bernama Foraminifera yang memberi pigmen merah pada koral. Koralnya pecah jadi kecil-kecil makanya bikin pasirnya keliatan pink. Selain foto-foto, pengunjung juga bisa snorkeling karena airnya jernih banget, atau kalo mau santai-santai juga ada beberapa warung yang jual minuman dan makanan ringan.


Koral Pink di Pink Beach

Pink Beach Pulau Rinca

Pink Beach Pulau Rinca

Pink Beach Pulau Rinca


Pulau Komodo

Setelah puas main-main di Pink Beach, lanjut ke Pulau Komodo. Bisa dibilang, inti dari day trip ini buatku adalah disini. Karena pengen banget liat komodo langsung cuy. Komodo merupakan hewan reptil endemik yang sudah ada dari jaman purba. Habitat aslinya adalah di Pulau Komodo ini. Jadi no wonder lah ya kenapa namanya Pulau Komodo. Jalan-jalan di pulau ini harus ditemenin ranger dari Pulau Komodo yang akan memandu kita selama treking dan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan hewan yang air liurnya mematikan ini. Untuk trekingnya sendiri ada beberapa pilihan, dari mulai yang short, medium, dan long track. Untuk medannya datar aja nggak ada nanjak-nanjaknya sama sekali kaya di Pulau Padar. Tapi karena udah pada capek jadi kita milih buat ambil trekking yang paling pendek. Buatku gak masalah aja asal ketemu si komodonya hihi.


Gerbang Pulau Komodo

Patung Komodo

Sepanjang treking, ranger menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan kebiasaan dan kesukaan binatang purba satu ini. Ranger juga ngasih tau sih dimana kira-kira spot yang di datengin si komodo. Lucky us we met two Komodos di deket kubangan. Satu komodo lagi ngaso dan satunya lagi jalan-jalan. Selagi foto-foto teteup kudu mindful karena komodo termasuk hewan buas.


Treking Pulau Komodo

I met youuuu

Komodo lagi jalan sore

Komodo lagi males-malesan


Taka Makassar

Spot berikutnya adalah Taka Makassar. Taka Makassar sebenernya adalah gundukan tanah yang muncul di tengah-tengah laut. Jadi cantik banget karena pasirnya berwarna putih dan dikelilingi air laut berwarna biru. Fyi, nggak setiap kesini kita bisa turun ke pasirnya. Kalo air laut lagi surut, kapal jadi nggak bisa bersandar, akhirnya kita juga gak bisa turun ke pasirnya kecuali mau berenang. Lucky us, kemarin kapalnya bisa bersandar jadi kita bisa turun ke pasirnya. Kalo mau snorkeling juga bisa dilakukan disini.


Kapal bersandar di Taka Makassar

Berenang di Taka Makassar

Ngobrol

View dari Taka Makassar

Pasir di Taka Makassar

Sebatang pohon dan jaket lusuh

Manta Point

Pemberhentian selanjutnya adalah Manta Point. Seperti namanya, disini kapal kita menuju salah satu diving spot di Labuan Bajo dimana biasanya jadi tempat tongkrongan ikan manta (giant manta rays). Ikan manta sendiri adalah sejenis ikan pari dengan ukuran jumbo sekitar 6-8m. Saking gedenya itu manta, sampe keliatan euy dari atas kapal tanpa snorkeling. Buat lihat manta-nya juga sebenernya untung-untungan. Lagi-lagi lucky us, kemarin pas kesini ketemu sekitar 7 manta yang lagi terbang cantik di lautan. 


Snorkeling yuks

Snorkeling di Manta Point


Kanawa Island

Last spot, Kanawa Island sebenernya adalah sebuah pulau yang dulunya (kayanya) dijadin semacam resort. Tapi gatau kenapa sekarang keliatan kaya kurang terurus gitu. Wisatawan yang berhenti disini biasanya cuma snorkeling karena selain airnya jernih, disini juga banyak banget ikan-ikan kecil. Tinggal bawa roti atau pisang, dijamin akan dikerubungin sampe geli-geli sendiri.


Ikan-ikan di Kanawa Island

Jembatan ikonik Kanawa

Kanawa Island

Snorkeling

Snorkeling di Kanawa Island

Ini apasih

Setelah bosen snorkeling di Kanawa, selesai jugalah trip kita hari itu. Kapal kita berbalik menuju pelabuhan untuk kembali ke hotel masing-masing. Day trip buat sebagian orang katanya kurang puas, but for me personally, aku puas banget sih. Karena kalo kelamaan juga ngapain gitu hehe. Kecuali trip-nya bareng sama keluarga dan sewa satu kapal gitu yah. Itu beda cerita sih.


East Cruise sendiri juga pelayanannya oke banget. Dari mulai penjemputan tepat waktu, guide-nya ramah dan helpful banget, selalu nawarin mau difotoin nggak hahaha. Makanan dan coffee break-nya enak. Kapalnya juga bagus dan bersih. Denger-denger East Cruise adalah salah satu provider trip terbaik di Labuan Bajo. Bisa dijadiin pertimbangan kalo ada yang mau main-main kesini. 


Labuan Bajo emang lagi dibangun habis-habisan sama pemerintah. Akses jalanan banyak diperbaiki, infrastruktur juga lagi dikebut. Terlepas dari apapun tujuan pemerintah, semoga habitat Komodo tetep dijaga ya Bapak/Ibu. Yang mau ke Labuan Bajo mostly nyari alamnya kok, kalo nyari gedung-gedung so pasti ke Jakarta hehe.


Things to note:

  1. Dari airport ke hotel jaraknya deket. Bisa ditempuh pake Ojek atau Taksi tembak. Biasanya taksi bakal nawarin harga Rp. 50.000,- buat anter ke hotel yang masih di sekitaran pelabuhan. Jangan lupa minta nomer sopirnya buat anter balik dari hotel ke airport pas pulang.
  2. Kalo mau jalan-jalan di Labuan Bajo, bisa naik ojek dengan tarif Rp. 5.000,- atau Rp. 10.000,- tergantung jaraknya. Minta tolong cariin ojek aja sama orang hotel kalo takut dikasi mahal sama kang ojeknya. Ada juga sewa motor Rp. 60.000,- sehari kalo mau lebih fleksibel.
  3. Labuan Bajo cenderung aman meski bawa motor sendiri. Yang perlu dipastikan adalah kondisi motornya, karena kemarin sempet bocor dan nggak ada tambal ban yang buka malem-malem disana lol jadi PR banget.
  4. Cobain makan di Pondok Mai Ceng'go. Enak banget nggak boong. Harganya sekitar Rp.150.000,- buat 2 orang.
  5. Di bawah Pulau Padar ada yang jual Kelapa Muda, enak banget emang minum kelapa muda abis trekking. Harganya Rp. 40.000,- per buah.
  6. Di Pulau Komodo kita harus bayar additional cost buat tiket masuk dan tips untuk ranger-nya. Harganya beda untuk wisatawan domestik dan internasional. Kemarin kita bayar sekitar Rp. 175.000,- sudah termasuk tips buat ranger (November 2020).


Read more about Labuan Bajo trip in here.



No comments